Jumat, 02 November 2018

Review Jurnal Tentang Cyber Public Relations (E-PR) dalam Brand Image Wardah Kosmetik dengan Pedekatan Mixed Method



Judul Jurnal
Cyber Public Relations (E-PR) dalam Brand Image Wardah Kosmetik dengan Pedekatan Mixed Method
Vol dan Hlm
Vol.1, No.2, Hal. 197-208
Tahun
2017
Penulis
Abdul Basit dan Tri Herni Rahmawati
Reviewer
MURAHMAN (11643102167)
Tanggal
2 November 2018

·         Latar Belakang

Masyarakat sipil saat ini sudah semakin cerdas dan kritis. Hal inilah yang kemudian mendorong mereka lebih vokal dalam menyampaikan berbagai aspirasinya, guna mendapatkan hak-hak mereka. Berbagai aspirasi sering disuarakan diruang publik melalui berbagai ekspresi dan media. Tentu hal ini merupakan realisasi dari kebebasan berekspresi yang dilindungi oleh undang-undang. Berbagai bentuk ekspresi pun disampaikan mulai dari menulis di media massa, turun ke jalan, audiensi, hingga mengkritisi berbagai kebijakan dan pelayananan publik melalui media internet termasuk media sosial.

Salah satu lembaga Negara yang sering mendapat masukan maupun kritikan oleh publik yaitu Kepolisian Republik Indonesia, yang mana institusi ini sering mendapat kritikan dan tuntutan publik agar institusi ini berbenah dan senantiasa meningkatkan pelayanan publiknya. Tentu hal ini perlu disikapi secara bijak, dan bukan dipandang sebagai upaya menjatuhkan reputasi dan kredibilitas Polri. Bentuk kritikan dan masukan ini merupakan wujud dari dukungan publik terhadap Polri agar institusi ini terus berbenah dan semakin dekat dengan publik melalui berbagai pelayanannya.

Tentu hal ini pun disadari betul oleh Polri. Berbagai perbaikan dan reformasi pun terus dilakukan di tubuh polri. Hal ini merupakan bagian dari upaya Porli untuk terus memberikan pelayanan terhadap publik. Adapun salah satu program Polri yang berhubungan dengan pelayanan publik yaitu Program percepatan quick wins yang mana program tersebut merupakan upaya untuk membangun kepercayaan masyarakat melalui program yang mendukung kepentingan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dalam pelayanan yang cepat, mudah, dan terjangkau.

Saat ini Polri terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanannya, mulai dari sistem pelayanan tatap muka hingga pelayanan berbasis online. Layanan berbasis online Polri salah satunya dilaksanakan oleh Divisi Humas Polri melalui website humas.polri.id. Website ini tidak hanya dijadikan sebagai media komunikasi Polri dengan publik, tetapi sebagai media untuk merealisasikan dan mendukung keterbukaan informasi publik sebagaimana dimanahkan dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Tak berhenti di situ, Polri membentuk Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) secara struktur berada di bawa Kadiv Humas Polri. Pembangunan website Polri dilakukan pada 2011. Menurut Helfi, pembangunan website merupakan proyek PID pertama. Pembangunan dan pengembangan webiste mencakup 13 Polres di Polda Metro, 31 Polda dan 34 Satuan Kerja (Satker).Dalam website Polri terdapat berbagai pelayanan. Mulai berita yang memuat berbagai peristiwa di berbagai satuan kepolisian di tingkat Polda di Indonesia, siaran pers, pelayanan masyarakat, UU dan peraturan, serta profil Polri. Menurut Helfi, setiap hari Polri akan memberikan informasi kepada publik di semua satuan wilayah mulai Polres, Polda hingga Mabes. Kemudian tujuan kita memberikan akses informasi dengan mudah, atau memberikan kemudahan akses informasi yang berkaitan dengan apapun dengan tugas-tugas kinerja kepolisian.

Penggunaan media website dan media sosial lainnya yang berbasis internet, tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik, setidaknya diharapkan dapat memangkas birokrasi. Kiniuntuk mendapatkan informasi, masyarakat tidak lagi harus datang ke kantor polisi, tetapi tinggal membuka website Polri saja.Selain itu, masyarakat pun dimudahkan memberikan masukan demi perbaikan Polri dalam meningkatkan pelayanannya. Melalui website-nya, Polri mampu membuka akses informasi luas kepada masyarakat. Tak hanya informasi berupa peraturan, perkembangan penanganan perkara, pelaporan kinerja dan berbagai terobosan-terobosan kepolisian ditiap wilayah satuan kerja polri pun dapat diakses masyarakat.

Untuk mendukung terobosan yang dilakukan Polri ini, tentu diperlukan sentuhan dan dukungan praktisi komunikasi, dalam hal ini yaitu public relations Polri dalam menjalankan peran cyber public relations ini. Penerapan cyber public retions ini merupakan ujung tombak dalam mensukseskan program Polri, khususnya mengenai pelayanan informasi publik. Sehingga website dan media sosial lainnya tidak hanya sebagai media komunikasi semata, tetapi sebagai media yang dapat menampung aspirasi berbagai ekspektasi publik.

Dalam konteks ini, peneliti melihat ada sesuatu yang unik dalam aktivitas pengelolaan website Polri ini, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana penerapan Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online, melalui website humas.polri.go.id sebagai implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Luaran penelitian ini diharapkan dapat merumuskan berbagai rekomendasi mengenai bagaimana memberikan service excellent kepada publik melalui peran cyber public relations. Hal inilah yang kemudian menelisik peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

·         Tujuan

Untuk meneliti bagaimana penerapan Cyber Public Relations (E-PR) dalam Brand Image Wardah Kosmetik dengan Pedekatan Mixed Method.

·         Metodologi

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed method), yaitu explanatory mixed-method design (Creswell, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah para pengunjung Mall Tangerang; data rata-rata pengunjung per hari dalam bulan Juni 2017 adalah 59,889 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pada penelitian ini, jenis sampling yang diambil adalah incidental sampling dengan sampel 100 orang pengunjung Mall Tangerang. Penelitian diawali dengan pengumpulan data dan analisis secara kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data dan analisis secara kualitatif. Hasil penelitian kualitatif tersebut digunakan untuk memberi penjelasan lebih jauh mengenai fenomena yang belum dijelaskan berdasarkan hasil penelitian kuantitatif.

·         Hasil

Hasil penelitian ini memiliki dua kategori, yaitu kuantitatif serta kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian kuantitatif, rata-rata pengguna produk Wardah adalah wanita muda yang rata-rata berusia 16-25 tahun (25%), 26-35 (20%), 36-45 (10%), dan 46-55 (6%). Dari data tersebut, bisa dikatakan bahwa pengguna produk Wardah didominasi oleh kaum muda. Artinya, Wardah mempunyai segmentasi pasar sendiri bagi produk kosmetiknya di tengah dinamis dan ketatnya persaingan yang ada.

Sementara itu, dari hasil penelitian kualitatif yang dilakukan lewat wawancara dengan beberapa pakar PR, dari kelima variabel independen yang digunakan hanya situs pencari online dan media sosial yang berhubungan dengan aktivitas E-PR Wardah. Pemanfaatan kedua aspek tersebut (situs pencari online serta media sosial) senada dengan yang dinyatakan Ruslan (2008: 15) bahwa praktisi PR masa kini harus mampu memahami tanda-tanda zaman, era globalisasi, dan didukung oleh kemajuan teknologi informasi yang serba canggih. Artinya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi harus bisa dimanfaatkan bagi tujuan penyampaian pesan, memperoleh informasi serta memantau perkembangan teknologi, ekonomi dan politik secara global.

Dengan memanfaatkan situs pencari online dan media sosial, konsumen dapat dengan mudah mencari informasi produk kosmetik Wardah. Apabila konsumen memerlukan informasi lebih mendalam mengenai produk kosmetik Wardah yang dicarinya, konsumen tentunya dapat mengakses website Wardah yang menyajikan informasi resmi dan mendalam tentang berbagai produknya. Selain itu, konsumen juga dapat memanfaatkan layanan tanya-jawab melalui email yang sudah disediakan jika masih menemui informasi yang belum jelas terkait dengan produk produk kosmetik Wardah.

Hanya saja, pada website perusahaan, meskipun tampilan/desainnya sudah bagus dan modern, sayangnya kanal berita yang tersedia jarang diupdate. Ketika penelitian ini dilakukan, berita terkini ialah berita yang dirilis pada 2016. Padahal, bagian ini juga seharusnya mendapat perhatian agar berita-berita yang disajikan bisa terus up-to-date.

Dengan demikian, selain guna mempermudah konsumen mengakses informasi produk kosmetik Wardah, aktivitas cyber public relations yang dilakukan Wardah juga berdampak pada brand image perusahaan baik secara langsung maupun tak langsung. Dalam hal ini, PR dengan mudah bisa menjangkau publik yang lebih luas dalam hal penyajian informasi, meskipun proses ini tidak menjamin kedekatan emosional antara PR dan publik perusahaan. Artinya, kedekatan emosional tersebut bersifat tertunda di mana feedback tidak bisa langsung didapatkan.

Namun demikian aktivitas E-PR tentu mempunyai lebih banyak manfaat jika digunakan dengan baik dan benar. Misalnya dengan tetap berpegang pada prinsip keterbukaan informasi, kejujuran dalam menyampaikan informasi mengenai produk/jasa yang ditawarkan, kecepatan dalam merespon feedback yang diberikan. Apabila ketiga hal tersebut diabaikan tidak mustahil akan menimbulkan ketidakpercayaan konsumen kepada produk dan menurunkan brand image perusahaan yang sudah tertanam dengan baik di dalam benak para konsumennya.

·         Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara bersamaan variabel dependen yang terdiri dari website perusahaan, publisitas situs pencari online (Google, Yahoo), press release online, email autoresponder, dan media sosial, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap brand image (50%), sementara sisanya (50%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Adapun dua variabel dependen yang menunjukkan pengaruh tinggi ialah situs pencari online dan media sosial. Hal ini menunjukkan jikaa khalayak bisa semakin mudah mencari informasi mengenai produk kosmetik Wardah melalui internet.

·         Kelebihan Penelitian

Kelebihan penelitian ini terdapat pada metode yang digunakan, yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dinilai sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan atau pandangan dalam suatu masalah karena adanya kontak secara langsung yang terjadi , sehingga dapat menghasilkan penelitian yang jelas sehingga mudah untuk di pahami oleh para pembaca. Selain itu peneliti juga menggunakan metode kuantitatif sehingga data yang didapatkan kemungkinan error nya sangat kecil.

·         Kekurangan Penelitian

Kekurangan dalam penelitian ini adalah public yang diwawancarai didalam penelitian ini tidak jelas. Sehingga kita tidak tau pasti apakah public merasa pelayanan yang diberikan itu sudah memenuhi keinginan  atau tidak.

Untuk kalian yang ingin melihat sumber atau jurnal lengkapnya bisa klik disini.

Review Jurnal Tentang Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online



Judul Jurnal
Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online
Vol dan Hlm
Vol.1, No.1, Hal. 208-220
Tahun
2016
Penulis
Yuliawati, dan Enjang Pera Irawan
Reviewer
ABDI RUWANSYAH (11643102162)
Tanggal
2 November 2018

·         Latar Belakang

Masyarakat sipil saat ini sudah semakin cerdas dan kritis. Hal inilah yang kemudian mendorong mereka lebih vokal dalam menyampaikan berbagai aspirasinya, guna mendapatkan hak-hak mereka. Berbagai aspirasi sering disuarakan diruang publik melalui berbagai ekspresi dan media. Tentu hal ini merupakan realisasi dari kebebasan berekspresi yang dilindungi oleh undang-undang. Berbagai bentuk ekspresi pun disampaikan mulai dari menulis di media massa, turun ke jalan, audiensi, hingga mengkritisi berbagai kebijakan dan pelayananan publik melalui media internet termasuk media sosial.

Salah satu lembaga Negara yang sering mendapat masukan maupun kritikan oleh publik yaitu Kepolisian Republik Indonesia, yang mana institusi ini sering mendapat kritikan dan tuntutan publik agar institusi ini berbenah dan senantiasa meningkatkan pelayanan publiknya. Tentu hal ini perlu disikapi secara bijak, dan bukan dipandang sebagai upaya menjatuhkan reputasi dan kredibilitas Polri. Bentuk kritikan dan masukan ini merupakan wujud dari dukungan publik terhadap Polri agar institusi ini terus berbenah dan semakin dekat dengan publik melalui berbagai pelayanannya.

Tentu hal ini pun disadari betul oleh Polri. Berbagai perbaikan dan reformasi pun terus dilakukan di tubuh polri. Hal ini merupakan bagian dari upaya Porli untuk terus memberikan pelayanan terhadap publik. Adapun salah satu program Polri yang berhubungan dengan pelayanan publik yaitu Program percepatan quick wins yang mana program tersebut merupakan upaya untuk membangun kepercayaan masyarakat melalui program yang mendukung kepentingan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dalam pelayanan yang cepat, mudah, dan terjangkau.

Saat ini Polri terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanannya, mulai dari sistem pelayanan tatap muka hingga pelayanan berbasis online. Layanan berbasis online Polri salah satunya dilaksanakan oleh Divisi Humas Polri melalui website humas.polri.id. Website ini tidak hanya dijadikan sebagai media komunikasi Polri dengan publik, tetapi sebagai media untuk merealisasikan dan mendukung keterbukaan informasi publik sebagaimana dimanahkan dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Tak berhenti di situ, Polri membentuk Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) secara struktur berada di bawa Kadiv Humas Polri. Pembangunan website Polri dilakukan pada 2011. Menurut Helfi, pembangunan website merupakan proyek PID pertama. Pembangunan dan pengembangan webiste mencakup 13 Polres di Polda Metro, 31 Polda dan 34 Satuan Kerja (Satker).Dalam website Polri terdapat berbagai pelayanan. Mulai berita yang memuat berbagai peristiwa di berbagai satuan kepolisian di tingkat Polda di Indonesia, siaran pers, pelayanan masyarakat, UU dan peraturan, serta profil Polri. Menurut Helfi, setiap hari Polri akan memberikan informasi kepada publik di semua satuan wilayah mulai Polres, Polda hingga Mabes. Kemudian tujuan kita memberikan akses informasi dengan mudah, atau memberikan kemudahan akses informasi yang berkaitan dengan apapun dengan tugas-tugas kinerja kepolisian.

Penggunaan media website dan media sosial lainnya yang berbasis internet, tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik, setidaknya diharapkan dapat memangkas birokrasi. Kiniuntuk mendapatkan informasi, masyarakat tidak lagi harus datang ke kantor polisi, tetapi tinggal membuka website Polri saja.Selain itu, masyarakat pun dimudahkan memberikan masukan demi perbaikan Polri dalam meningkatkan pelayanannya. Melalui website-nya, Polri mampu membuka akses informasi luas kepada masyarakat. Tak hanya informasi berupa peraturan, perkembangan penanganan perkara, pelaporan kinerja dan berbagai terobosan-terobosan kepolisian ditiap wilayah satuan kerja polri pun dapat diakses masyarakat.

Untuk mendukung terobosan yang dilakukan Polri ini, tentu diperlukan sentuhan dan dukungan praktisi komunikasi, dalam hal ini yaitu public relations Polri dalam menjalankan peran cyber public relations ini. Penerapan cyber public retions ini merupakan ujung tombak dalam mensukseskan program Polri, khususnya mengenai pelayanan informasi publik. Sehingga website dan media sosial lainnya tidak hanya sebagai media komunikasi semata, tetapi sebagai media yang dapat menampung aspirasi berbagai ekspektasi publik.

Dalam konteks ini, peneliti melihat ada sesuatu yang unik dalam aktivitas pengelolaan website Polri ini, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana penerapan Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online, melalui website humas.polri.go.id sebagai implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Luaran penelitian ini diharapkan dapat merumuskan berbagai rekomendasi mengenai bagaimana memberikan service excellent kepada publik melalui peran cyber public relations. Hal inilah yang kemudian menelisik peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

·         Tujuan

Untuk meneliti bagaimana penerapan Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online, melalui website humas.polri.go.id sebagai implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.

·         Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif. Menutut Bodgan dan Taylor, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kemudian penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang pengumpulan datanya berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian laporan penelitian akan berupa kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut, mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, poto-poto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.

Objek dalam penelitian ini yaitu Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia. Adapun hal yang secara spesifik diteliti yaitu tekait bagaimana Humas Polri dalam menjalankan peran cyber public relations dalam mengelola website humas.polri.go.id.Narasumber yang dipilih dalam penelitian ini diantaranya yaitu Djoko EK selaku Kabag Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Divisi Humas Polri, Wahyu Hidayat selaku Perwira Administrasi Sedia Informasi dan Dokumentasi. Serta Ibu Tiyan selaku Staf Biro Pengelola Sedia Infodok Divisi Humas Mabes Polri.

·         Hasil

Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Divisi Humas Polri dalam menjalankan aktivitas cyber public relations lebih dominan pada peran sebagai tecnicion communication dan facilitator communication.Namun peran expert preciber communication problem dan solving process facilitator tetap ada, walaupun tidak begitu dominan. Penerapan konsep cyber public relations merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus sebagai dukungan terhadap pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik. Kualitas layanan Humas Polri melalui media website humas.polri.go.id ini masih perlu ditingkatkan, mengingat masih ada hal-hal yang harus diperbaiki seperti , meningkatkan kualitas SDM pengelola website, mempercantik tampilan website, melengkapi menu-menu dalam website, sampai memperbaiki protections system.

·         Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan bahwaa peran Divisi Humas Polri dalam menjalankan aktivitas cyber public relations lebih dominan pada peran sebagai tecnicion communication dan facilitator communication.Namun peran expert preciber communication problem dan solving process facilitator tetap ada, walaupun tidak begitu dominan. Penerapan konsep cyber public relations merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus sebagai dukungan terhadap pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik. Kualitas layanan Humas Polri melalui media website humas.polri.go.id ini masih perlu ditingkatkan, mengingat masih ada hal-hal yang harus diperbaiki seperti , meningkatkan kualitas SDM pengelola website, mempercantik tampilan website, melengkapi menu-menu dalam website, sampai memperbaiki protections system. Kondisi ini membuat pelayanan berbasis website ini menjadi kurang maksimal.

·         Kelebihan Penelitian

Kelebihan penelitian ini terdapat pada metode yang digunakan, yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dinilai sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan atau pandangan dalam suatu masalah karena adanya kontak secara langsung yang terjadi , sehingga dapat menghasilkan penelitian yang jelas sehingga mudah untuk di pahami oleh para pembaca.

·         Kekurangan Penelitian

Kekurangan dalam penelitian ini adalah public yang diwawancarai didalam penelitian ini tidak jelas. Sehingga kita tidak tau pasti apakah public merasa pelayanan yang diberikan itu sudah memenuhi keinginan  atau tidak.

Untuk kalian yang ingin melihat sumber atau jurnal lengkapnya bisa klik disini.

Review Jurnal Tentang Peran Public Relation Dan Media Relation Dalam Membangun Citra Positif Hotel Grand Clarion Kendari



Judul Jurnal
Peran Public Relation Dan Media Relation Dalam Membangun Citra Positif Hotel Grand Clarion Kendari
Vol dan Hlm
Vol. 1, No. 2, Hal 1-14
Tahun
2016
Penulis
Seniwati, Siti Harmin, dan Hasriyani Amin
Reviewer
M. ALDI TRIHANDINI (11643100081)
Tanggal
2 November 2018

·        
Latar Belakang

Suatu organisasi atau perusahaan memandang perlunya manajemen reputasi/citra. Pertanyaan ini sangat signifikan untuk diajukan. Karena kini, publik telah mengalami perubahan begitu cepat dalam mencermati lingkungan yang ada di sekitarnya. Publik telah memiliki ruang yang lebih luas untuk memantau sepak terjang organisasi/perusahaan baik yang berkaitan dengan produk/jasa, pengelolaan organisasi/perusahaan sampai kinerja suatu perusahaan. Sehingga, tuntutan untuk terus menjaga citra (image) baik menjadi sesuatu yang mendesak.

Citra yang baik dari suatu organisasi akan mempunyai dampak yang menguntungkan, merupakan aset, karena citra mempunyai suatu dampak pada persepsi  publik  dari  komunikasi  dan  operasi  organisasi  dalam  berbagai  hal, sedangkan citra yang jelek akan merugikan organisasi. Dalam jangka panjang citra baik membawa banyak manfaat, baik pada saat organisasi sedang jaya maupun pada saat-saat organisasi menghadapi berbagai macam krisis.

Perkembangan PR di Indonesia memang tidak terlalu pesat, namun secara bertahap peranan PR dalam sebuah perusahaan semakin terlihat sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Bidang komunikasi dan PR menjadi salah satu ujung tombak perusahaan untuk bersaing dalam era globalisasi. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan akan saling bersaing menciptakan image  positif  untuk  mendongkrak  citra  perusahaan.  Oleh  karena  itu  PR  juga  menentukan kelangsungan hidup suatu organisasi atau perusahaan. Public Relations dan media massa atau pers tidak dapat dipisahkan satu sama lain, keduanya saling membutuhkan untuk membentuk sinergi positif. PR menjadi sumber berita terupdate bagi pers sedangkan pers menjadi sarana publisitas bagi PR agar perusahaan lebih dikenal oleh publik dan masyarakat.

Dengan hadirnya media massa, mempermudah informasi disebarkan luaskan secara cepat kepada public, dan melalui media relations PR dapat membentuk opini positif dari masyarakat. Media massa masih menjadi sarana yang cepat dan murah untuk menjangkau orang banyak serta dipercaya dibandingkan jika PR harus turun langsung bertemu dengan masyarakat.

·         Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Public Relation Dan Media Relation Dalam Membangun Citra Positif Hotel Grand Clarion Kendari.

·         Metodologi

Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif untuk menghasilkan deskripsi yang orisinil dengan sudut pandang komunikasi.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh public internal dan public eksternal  Hotel  grand  Clarion  Kendari.

Penelitian ini menggunakan empat jenis teknik pengumpulan data, yaitu observasi (penelitian lapangan), wawancara, studi pustaka dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu meneliti dan mengolah data dan segala jenis informasi. Data yang diperoleh kemudian diuraikan dalam bentuk uraian secara logis dan sistematis yang didukung   yang  ada pada penelitian ini.

·         Hasil

Peran Public Relations dalam suatu perusahaan sangat penting keberadaannya, karena seorang praktisi PR harus mampu membina hubungan baik dengan publik PR. Dalam menjalankan fungsinya seorang PR membutuhkan media atau alat komunikasi yang berfungsi sebagai media penghubung arus informasi ataupun pesan yang disampaikan kepada publik. Sebagaimana fungsi Penyiaran Informasi (to inform) ialah menyampaikan informasi yang berkaitan dengan peristiwa, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain atau special event (Wardhani, 2008:25). Dengan media juga merk atau yang sering disebut brand dapat dikenal publik yang pada akhirnya dapat meningkatkan brand yang sekaligus dapat membantu promosi dalam penjualan produk serta bisa meningkatkan citra perusahaan.Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations, efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk, mendukung bauran komunikasi (Nurjasman, 2012:113).

·         Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa public relation dan media relation menunjukan kerja sama yang baik untuk membangun Citra Positif Hotel Grand Clarion Kendari dalam kerja sama tersebut bukan hanya menyangkut pada lingkup professional   akan   tetapi   sampai   kepada   tahap   personal.   

Salah   satu   cara membangun hubungan antara public relation dan media relation adalah melakukan pendekatan yang sistematis dan bijaksana. Bahwa selain membina hubungan secara fungsional, Public Relations harus berusaha untuk selalu mengembangkan hubungan interpersonal dengan media relation. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan informal dengan mengadakan kontak pribadi secara berkala dengan media relation agar kerja sama tetap terjalin dengan baik seperti yang terjadi sekarang ini.

·         Kelebihan Penelitian

1.         Penjelasan yang detail.
2.         Dasar teori yang digunakan tepat.

·         Kekurangan Penelitian

1.         Masih kurangnya analisis yang dilakukan oleh peneliti.
2.         Sumber referensi yang digunakan juga sudah tergolong lama. Alangkah lebih baiknya jika   menggunakan referensi yang terbaru.

Untuk kalian yang ingin melihat sumber atau jurnal lengkapnya bisa klik disini.

Minggu, 14 Oktober 2018

Pengertian ICT dan Peranannya Dalam Kehidupan


Sumber gambar: image.slidesharecdn.com

Dewasa ini teknologi infomasi dan komunikasi atau ICT berkembang dengan pesat di iringi juga dengan yang namanya era disrupsi. Hal tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia dalam segala bidang. Kita dapat lihat dengan muncul nya simbol “e-” yang diartikan sebagai elektronik, yang muncul dan diaplikasikan di hampir semua bidang. Misal, e-education, e-government, e-learning dan lain sebagainya.  Dan dalam tulisan ini saya akan memberikan informasi mengenai apa itu ICT serta apa peranannya dalam kehidupan secara mendasar.

Pengertian ICT

ICT (Information and Communication Technology) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Secara umum ICT merupakan suatu bentuk teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi (Kementrian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6).

Sedangkan menurut para ahli ICT adalah sebagai berikut:

Menurut Eric Deeson: Teknologi informasi dan Komunikasi atau ICT adalah kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat secara keseluruhan.

Menurut Puskur Diknas Indonesia: Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi atau ICT adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media

Menurut Susanto: Teknologi  Informasi dan Komunikasi atau ICT  adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun memberikan informasi kepada orang lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.

Peran ICT Dalam Kehidupan

Pada umumnya peranan ICT dalam kehidupan yaitu adalah sebagai berikut:

  1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi dalam mengerjakan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang dan dapat memberikan keterampilan agar pekerjaannya lebih mudah. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu terdapat manfaat atau faedah untuk dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.
  2. Menambah produktifitas (increase productivity), merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan seseorang akan bertambah atau, meningkatkan produktifitasnya dalam suatu kegiatan-kegiatan yang dimilikinya agar menjadi lebih baik. Bahwa kemanfaatan internet untuk melakukan penelusuran informasi dapat meningkatkan kinerja, yang menggunakannya.

Dan menyadari pentingnya ICT sebagai bidang yang berperan besar dalam pembangunan nasional, Kementerian Negara Riset dan Teknologi (2006: 5) memberikan arahan sektor-sektor yang diprioritaskan untuk dikembangkan melalui kegiatan riset, antara lain: infrastruktur informasi, perangkat lunak, kandungan informasi (information content), pengembangan SDM dan kelembagaan, pengembangan regulasi dan standarisasi


Menanggapi pentingnya ICT ini, perlunya adanya pengintegrasian dalam dunia pendidikan. Mengingat pendidikan sebagai agent of change dalam pemberdayaan SDM yang berkualitas. UNESCO (2002) menyatakan bahwa pengintegrasian TIK ke dalam pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran memiliki tiga tujuan utama:

  1. Untuk membangun “knowledge-based society habits” seperti kemampuan memecahkan masalah (problem solving), kemampuan berkomunikasi, kemampuan mencari, mengoleh/mengelola informasi, mengubahnya menjadi pengetahuan baru dan mengkomunikasikannya kepada oranglain;
  2. Untuk mengembangkan keterampilan menggunakan TIK (ICT literacy);
  3. Dan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Kesimpulan


Kebutuhan dan gaya hidup masyarakat pada era sekarang menimbulkan munculnya perkembangan dalam berbagai bidang salah satunya teknologi. Oleh sebab itu munculah istilah ICT atau TIK. Secara umum ICT merupakan suatu bentuk teknologi yang ber hubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. ICT sangat berperan dalam kehidupan manusia di segala bidang kehidupan manusia. Seperti yang kita rasakan pada saat ini contohnya.

Sumber

Kementerian Negara Riset dan Teknologi. (2006). Buku Putih.Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-2025. Jakarta: Kementerian Negara Riset dan Teknologi.