Judul
Jurnal
|
Peran Cyber Public Relations Humas Polri
Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online
|
Vol
dan Hlm
|
Vol.1, No.1, Hal. 208-220
|
Tahun
|
2016
|
Penulis
|
Yuliawati, dan Enjang Pera Irawan
|
Reviewer
|
ABDI
RUWANSYAH (11643102162)
|
Tanggal
|
2
November 2018
|
·
Latar
Belakang
Masyarakat sipil saat ini sudah
semakin cerdas dan kritis. Hal inilah yang kemudian mendorong mereka lebih
vokal dalam menyampaikan berbagai aspirasinya, guna mendapatkan hak-hak mereka.
Berbagai aspirasi sering disuarakan diruang publik melalui berbagai ekspresi
dan media. Tentu hal ini merupakan realisasi dari kebebasan berekspresi yang
dilindungi oleh undang-undang. Berbagai bentuk ekspresi pun disampaikan mulai
dari menulis di media massa, turun ke jalan, audiensi, hingga mengkritisi
berbagai kebijakan dan pelayananan publik melalui media internet termasuk media
sosial.
Salah satu lembaga Negara yang
sering mendapat masukan maupun kritikan oleh publik yaitu Kepolisian Republik Indonesia,
yang mana institusi ini sering mendapat kritikan dan tuntutan publik agar
institusi ini berbenah dan senantiasa meningkatkan pelayanan publiknya. Tentu
hal ini perlu disikapi secara bijak, dan bukan dipandang sebagai upaya
menjatuhkan reputasi dan kredibilitas Polri. Bentuk kritikan dan masukan ini
merupakan wujud dari dukungan publik terhadap Polri agar institusi ini terus
berbenah dan semakin dekat dengan publik melalui berbagai pelayanannya.
Tentu hal ini pun disadari betul
oleh Polri. Berbagai perbaikan dan reformasi pun terus dilakukan di tubuh
polri. Hal ini merupakan bagian dari upaya Porli untuk terus memberikan
pelayanan terhadap publik. Adapun salah satu program Polri yang berhubungan
dengan pelayanan publik yaitu Program percepatan quick wins yang mana program tersebut merupakan upaya untuk
membangun kepercayaan masyarakat melalui program yang mendukung kepentingan dan
pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dalam pelayanan yang cepat, mudah, dan
terjangkau.
Saat ini Polri terus mengembangkan
dan meningkatkan kualitas layanannya, mulai dari sistem pelayanan tatap muka
hingga pelayanan berbasis online. Layanan berbasis online Polri salah satunya
dilaksanakan oleh Divisi Humas Polri melalui website humas.polri.id. Website
ini tidak hanya dijadikan sebagai media komunikasi Polri dengan publik, tetapi
sebagai media untuk merealisasikan dan mendukung keterbukaan informasi publik
sebagaimana dimanahkan dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP).
Tak berhenti di situ, Polri
membentuk Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) secara struktur berada di
bawa Kadiv Humas Polri. Pembangunan website Polri dilakukan pada 2011. Menurut
Helfi, pembangunan website merupakan proyek PID pertama. Pembangunan dan
pengembangan webiste mencakup 13 Polres di Polda Metro, 31 Polda dan 34 Satuan
Kerja (Satker).Dalam website Polri terdapat berbagai pelayanan. Mulai berita
yang memuat berbagai peristiwa di berbagai satuan kepolisian di tingkat Polda
di Indonesia, siaran pers, pelayanan masyarakat, UU dan peraturan, serta profil
Polri. Menurut Helfi, setiap hari Polri akan memberikan informasi kepada publik
di semua satuan wilayah mulai Polres, Polda hingga Mabes. Kemudian tujuan kita
memberikan akses informasi dengan mudah, atau memberikan kemudahan akses
informasi yang berkaitan dengan apapun dengan tugas-tugas kinerja kepolisian.
Penggunaan media website dan media
sosial lainnya yang berbasis internet, tentu akan berdampak positif terhadap
peningkatan kualitas pelayanan publik, setidaknya diharapkan dapat memangkas
birokrasi. Kiniuntuk mendapatkan informasi, masyarakat tidak lagi harus datang
ke kantor polisi, tetapi tinggal membuka website Polri saja.Selain itu,
masyarakat pun dimudahkan memberikan masukan demi perbaikan Polri dalam
meningkatkan pelayanannya. Melalui website-nya, Polri mampu membuka akses
informasi luas kepada masyarakat. Tak hanya informasi berupa peraturan,
perkembangan penanganan perkara, pelaporan kinerja dan berbagai
terobosan-terobosan kepolisian ditiap wilayah satuan kerja polri pun dapat
diakses masyarakat.
Untuk mendukung terobosan yang
dilakukan Polri ini, tentu diperlukan sentuhan dan dukungan praktisi
komunikasi, dalam hal ini yaitu public
relations Polri dalam menjalankan peran cyber
public relations ini. Penerapan cyber
public retions ini merupakan
ujung tombak dalam mensukseskan program Polri, khususnya mengenai pelayanan informasi publik. Sehingga website
dan media sosial lainnya tidak hanya sebagai media komunikasi semata, tetapi
sebagai media yang dapat menampung aspirasi berbagai ekspektasi publik.
Dalam konteks ini, peneliti melihat
ada sesuatu yang unik dalam aktivitas pengelolaan website Polri ini, oleh
karena itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana penerapan Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam
Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online, melalui website
humas.polri.go.id sebagai implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi
Publik. Luaran penelitian ini diharapkan dapat merumuskan berbagai rekomendasi
mengenai bagaimana memberikan service
excellent kepada publik melalui peran cyber
public relations. Hal inilah yang kemudian menelisik peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
·
Tujuan
Untuk meneliti bagaimana penerapan
Peran Cyber Public Relations Humas
Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online, melalui
website humas.polri.go.id sebagai implementasi Undang-Undang Keterbukaan
Informasi Publik.
·
Metodologi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
deskriptif kualitatif. Menutut Bodgan dan Taylor, metodologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kemudian
penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang pengumpulan datanya
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya
penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan
menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian laporan
penelitian akan berupa kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian
laporan tersebut. Data tersebut, mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, poto-poto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen
resmi lainnya.
Objek dalam penelitian ini yaitu Divisi Humas Kepolisian
Republik Indonesia. Adapun hal yang secara spesifik diteliti yaitu tekait
bagaimana Humas Polri dalam menjalankan peran cyber public relations dalam mengelola website
humas.polri.go.id.Narasumber yang dipilih dalam penelitian ini diantaranya
yaitu Djoko EK selaku Kabag Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Divisi Humas
Polri, Wahyu Hidayat selaku Perwira Administrasi Sedia Informasi dan
Dokumentasi. Serta Ibu Tiyan selaku Staf Biro Pengelola Sedia Infodok Divisi
Humas Mabes Polri.
·
Hasil
Hasil penelitian menunjukan bahwa
peran Divisi Humas Polri dalam menjalankan aktivitas cyber public relations lebih dominan pada peran sebagai tecnicion communication dan facilitator communication.Namun peran expert preciber communication problem dan solving process facilitator tetap ada,
walaupun tidak begitu dominan. Penerapan
konsep cyber public relations
merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat, sekaligus sebagai dukungan terhadap pelaksanaan UU Keterbukaan
Informasi Publik. Kualitas layanan Humas Polri melalui media website
humas.polri.go.id ini masih perlu ditingkatkan, mengingat masih ada hal-hal
yang harus diperbaiki seperti , meningkatkan kualitas SDM pengelola website,
mempercantik tampilan website, melengkapi menu-menu dalam website, sampai
memperbaiki protections system.
·
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat ditarik simpulan bahwaa peran Divisi Humas Polri dalam
menjalankan aktivitas cyber public relations lebih dominan pada peran
sebagai tecnicion communication dan facilitator communication.Namun peran expert preciber communication problem dan
solving process facilitator tetap
ada, walaupun tidak begitu dominan. Penerapan konsep cyber public relations merupakan bentuk komitmen Polri dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus sebagai dukungan
terhadap pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik. Kualitas layanan Humas
Polri melalui media website humas.polri.go.id ini masih perlu ditingkatkan,
mengingat masih ada hal-hal yang harus diperbaiki seperti , meningkatkan
kualitas SDM pengelola website, mempercantik tampilan website, melengkapi
menu-menu dalam website, sampai memperbaiki protections
system. Kondisi ini membuat pelayanan berbasis website ini menjadi kurang
maksimal.
·
Kelebihan
Penelitian
Kelebihan
penelitian ini terdapat pada metode yang digunakan, yaitu menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dinilai sangat efektif
digunakan dalam mencari tanggapan atau pandangan dalam suatu masalah karena
adanya kontak secara langsung yang terjadi , sehingga dapat menghasilkan
penelitian yang jelas sehingga mudah untuk di pahami oleh para pembaca.
·
Kekurangan
Penelitian
Kekurangan
dalam penelitian ini adalah public yang diwawancarai didalam penelitian ini
tidak jelas. Sehingga kita tidak tau pasti apakah public merasa pelayanan yang
diberikan itu sudah memenuhi keinginan
atau tidak.
Untuk kalian
yang ingin melihat sumber atau jurnal lengkapnya bisa klik disini.
0 komentar:
Posting Komentar