Jumat, 02 November 2018

Review Jurnal Tentang Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online



Judul Jurnal
Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online
Vol dan Hlm
Vol.1, No.1, Hal. 208-220
Tahun
2016
Penulis
Yuliawati, dan Enjang Pera Irawan
Reviewer
ABDI RUWANSYAH (11643102162)
Tanggal
2 November 2018

·         Latar Belakang

Masyarakat sipil saat ini sudah semakin cerdas dan kritis. Hal inilah yang kemudian mendorong mereka lebih vokal dalam menyampaikan berbagai aspirasinya, guna mendapatkan hak-hak mereka. Berbagai aspirasi sering disuarakan diruang publik melalui berbagai ekspresi dan media. Tentu hal ini merupakan realisasi dari kebebasan berekspresi yang dilindungi oleh undang-undang. Berbagai bentuk ekspresi pun disampaikan mulai dari menulis di media massa, turun ke jalan, audiensi, hingga mengkritisi berbagai kebijakan dan pelayananan publik melalui media internet termasuk media sosial.

Salah satu lembaga Negara yang sering mendapat masukan maupun kritikan oleh publik yaitu Kepolisian Republik Indonesia, yang mana institusi ini sering mendapat kritikan dan tuntutan publik agar institusi ini berbenah dan senantiasa meningkatkan pelayanan publiknya. Tentu hal ini perlu disikapi secara bijak, dan bukan dipandang sebagai upaya menjatuhkan reputasi dan kredibilitas Polri. Bentuk kritikan dan masukan ini merupakan wujud dari dukungan publik terhadap Polri agar institusi ini terus berbenah dan semakin dekat dengan publik melalui berbagai pelayanannya.

Tentu hal ini pun disadari betul oleh Polri. Berbagai perbaikan dan reformasi pun terus dilakukan di tubuh polri. Hal ini merupakan bagian dari upaya Porli untuk terus memberikan pelayanan terhadap publik. Adapun salah satu program Polri yang berhubungan dengan pelayanan publik yaitu Program percepatan quick wins yang mana program tersebut merupakan upaya untuk membangun kepercayaan masyarakat melalui program yang mendukung kepentingan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dalam pelayanan yang cepat, mudah, dan terjangkau.

Saat ini Polri terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanannya, mulai dari sistem pelayanan tatap muka hingga pelayanan berbasis online. Layanan berbasis online Polri salah satunya dilaksanakan oleh Divisi Humas Polri melalui website humas.polri.id. Website ini tidak hanya dijadikan sebagai media komunikasi Polri dengan publik, tetapi sebagai media untuk merealisasikan dan mendukung keterbukaan informasi publik sebagaimana dimanahkan dalam UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Tak berhenti di situ, Polri membentuk Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) secara struktur berada di bawa Kadiv Humas Polri. Pembangunan website Polri dilakukan pada 2011. Menurut Helfi, pembangunan website merupakan proyek PID pertama. Pembangunan dan pengembangan webiste mencakup 13 Polres di Polda Metro, 31 Polda dan 34 Satuan Kerja (Satker).Dalam website Polri terdapat berbagai pelayanan. Mulai berita yang memuat berbagai peristiwa di berbagai satuan kepolisian di tingkat Polda di Indonesia, siaran pers, pelayanan masyarakat, UU dan peraturan, serta profil Polri. Menurut Helfi, setiap hari Polri akan memberikan informasi kepada publik di semua satuan wilayah mulai Polres, Polda hingga Mabes. Kemudian tujuan kita memberikan akses informasi dengan mudah, atau memberikan kemudahan akses informasi yang berkaitan dengan apapun dengan tugas-tugas kinerja kepolisian.

Penggunaan media website dan media sosial lainnya yang berbasis internet, tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik, setidaknya diharapkan dapat memangkas birokrasi. Kiniuntuk mendapatkan informasi, masyarakat tidak lagi harus datang ke kantor polisi, tetapi tinggal membuka website Polri saja.Selain itu, masyarakat pun dimudahkan memberikan masukan demi perbaikan Polri dalam meningkatkan pelayanannya. Melalui website-nya, Polri mampu membuka akses informasi luas kepada masyarakat. Tak hanya informasi berupa peraturan, perkembangan penanganan perkara, pelaporan kinerja dan berbagai terobosan-terobosan kepolisian ditiap wilayah satuan kerja polri pun dapat diakses masyarakat.

Untuk mendukung terobosan yang dilakukan Polri ini, tentu diperlukan sentuhan dan dukungan praktisi komunikasi, dalam hal ini yaitu public relations Polri dalam menjalankan peran cyber public relations ini. Penerapan cyber public retions ini merupakan ujung tombak dalam mensukseskan program Polri, khususnya mengenai pelayanan informasi publik. Sehingga website dan media sosial lainnya tidak hanya sebagai media komunikasi semata, tetapi sebagai media yang dapat menampung aspirasi berbagai ekspektasi publik.

Dalam konteks ini, peneliti melihat ada sesuatu yang unik dalam aktivitas pengelolaan website Polri ini, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana penerapan Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online, melalui website humas.polri.go.id sebagai implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. Luaran penelitian ini diharapkan dapat merumuskan berbagai rekomendasi mengenai bagaimana memberikan service excellent kepada publik melalui peran cyber public relations. Hal inilah yang kemudian menelisik peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

·         Tujuan

Untuk meneliti bagaimana penerapan Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan Pelayanan Informasi Publik Secara Online, melalui website humas.polri.go.id sebagai implementasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.

·         Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif. Menutut Bodgan dan Taylor, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kemudian penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang pengumpulan datanya berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian laporan penelitian akan berupa kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut, mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, poto-poto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.

Objek dalam penelitian ini yaitu Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia. Adapun hal yang secara spesifik diteliti yaitu tekait bagaimana Humas Polri dalam menjalankan peran cyber public relations dalam mengelola website humas.polri.go.id.Narasumber yang dipilih dalam penelitian ini diantaranya yaitu Djoko EK selaku Kabag Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Divisi Humas Polri, Wahyu Hidayat selaku Perwira Administrasi Sedia Informasi dan Dokumentasi. Serta Ibu Tiyan selaku Staf Biro Pengelola Sedia Infodok Divisi Humas Mabes Polri.

·         Hasil

Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Divisi Humas Polri dalam menjalankan aktivitas cyber public relations lebih dominan pada peran sebagai tecnicion communication dan facilitator communication.Namun peran expert preciber communication problem dan solving process facilitator tetap ada, walaupun tidak begitu dominan. Penerapan konsep cyber public relations merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus sebagai dukungan terhadap pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik. Kualitas layanan Humas Polri melalui media website humas.polri.go.id ini masih perlu ditingkatkan, mengingat masih ada hal-hal yang harus diperbaiki seperti , meningkatkan kualitas SDM pengelola website, mempercantik tampilan website, melengkapi menu-menu dalam website, sampai memperbaiki protections system.

·         Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik simpulan bahwaa peran Divisi Humas Polri dalam menjalankan aktivitas cyber public relations lebih dominan pada peran sebagai tecnicion communication dan facilitator communication.Namun peran expert preciber communication problem dan solving process facilitator tetap ada, walaupun tidak begitu dominan. Penerapan konsep cyber public relations merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus sebagai dukungan terhadap pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik. Kualitas layanan Humas Polri melalui media website humas.polri.go.id ini masih perlu ditingkatkan, mengingat masih ada hal-hal yang harus diperbaiki seperti , meningkatkan kualitas SDM pengelola website, mempercantik tampilan website, melengkapi menu-menu dalam website, sampai memperbaiki protections system. Kondisi ini membuat pelayanan berbasis website ini menjadi kurang maksimal.

·         Kelebihan Penelitian

Kelebihan penelitian ini terdapat pada metode yang digunakan, yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dinilai sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan atau pandangan dalam suatu masalah karena adanya kontak secara langsung yang terjadi , sehingga dapat menghasilkan penelitian yang jelas sehingga mudah untuk di pahami oleh para pembaca.

·         Kekurangan Penelitian

Kekurangan dalam penelitian ini adalah public yang diwawancarai didalam penelitian ini tidak jelas. Sehingga kita tidak tau pasti apakah public merasa pelayanan yang diberikan itu sudah memenuhi keinginan  atau tidak.

Untuk kalian yang ingin melihat sumber atau jurnal lengkapnya bisa klik disini.

0 komentar:

Posting Komentar