Sabtu, 13 Oktober 2018

Pentingnya Internet of Things (IoT) Dalam Rancangan Pemerintah "Making Indonesia 4.0"



Sumber gambar: Google.com

Revolusi Industri 4.0 tidak hanya berpotensi luar biasa dalam merombak industri, tapi juga mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Pada April 2018 lalu Indonesia secara resmi membuat rencana pemerintah dengan mencanangkan sebuah program yang disebut “Making Indonesia 4.0 (four point zero)” (baca disini). Pada dasarnya program tersebut terbentuk karena adanya revolusi industri 4.0. Dengan program tersebut pertumbuhan perekonomian Indonesia diharapkan dapat menuju 10 ekonomi terbesar di dunia. Hal tersebut tidaklah mustahil jika memang dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh.

Adapun 5 sektor manufaktur yang menjadi fokus dalam program Making Indonesia 4.0 yakni:
  1. Makanan & Minuman, dengan maksud untuk membangun industri makanan minuman terkemuka di ASEAN.
  2. Tekstil / Pakaian Jadi, menjadi produsen Fungtional Clothing Terkemuka.
  3. Otomotif, sebagai pemimpin ekspor kendaraan ICE & Kendaraan Listrik.
  4. Kimia, menjadi pemain terkemuka dalam industri biokimia.
  5. Dan yang terakhir yaitu elektronik, dengan tujuan mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik.
Selain 5 sektor manufaktur tersebut dalam program tersebut juga disebutkan Indonesia berkomitmen untuk melakukan 10 prioritas nasional hingga tahun 2030 yaitu sebagai berikut:
  1. Memperbaiki alur aliran barang dan material.
  2. Merancang ulang zona industri di seluruh penjuru nusantara.
  3. Mengakomodasi standar-standar keberlanjutan sebagai peluang bisnis untuk waktu yang akan datang.
  4. Memberdayakan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) melalui teknologi.
  5. Meningkatkan infrastruktur digital seperti, jaringan telekomunikasi dan cloud.
  6. Menarik minat investor asing untuk mempercepat transfer teknologi dan meningkatkan peluang pasar.
  7. Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) melalui perancangan kembali kurikulum pendidikan nasional.
  8. Membangun ekosistem inovasi melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pusat penelitian dan pengembangan.
  9. Memberikan insentif untuk berinvestasi dalam teknologi untuk mendorong adopsi teknologi maju.
  10. Dan yang terakhir, mengharmonisasikan peraturan dan kebijakan sehingga lebih konsisten dan ramah bagi para investor.
Internet of Things (IoT) adalah sesuatu yang dapat menghubungkan kita dengan siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Jika kita bisa memanfaatkan teknologi ini hal ini akan membawa bangsa kita ketingkat yang lebih tinggi.

Apa itu Internet of Things? (IoT)

Sederhananya, Internet of Things adalah alat yang terhubung dengan internet dan saling terintegrasi, contoh kecilnya, pintu rumah yang terkoneksi dengan internet dan bisa terintegrasi dengan smartphone sebagai alat untuk membuka, menutup ataupun menguncinya.

Apa pengaruhnya terhadap program Making Indonesia 4.0 ?

Internet of Things sangat erat hubungannya dengan program pemerintah Making Indonesia 4.0. karena IoT adalah unsur utama dalam revolusi industri 4.0 (four point zero) yang juga merupakan unsur utama terealisasinya program pemerintah Making Indonesia 4.0 tersebut.

IoT memiliki pengaruh dalam berbagai macam pekerjaan industri seperti logistik, kesehatan, tata kota, rumah, pertanian, manufaktur, dan juga otomotif. IoT bekerja dengan sistem mencari dan mengumpulkan berbagai data dari lapangan yang kemudian diolah menjadi data yang bermanfaat.

Banyak hal baru yang mungkin dapat terjadi kedepannya di Indonesia tapi sudah ada dinegara maju diluar sana kedepannya dari beberapa aspek.

Tata Kota

Internet of Things dapat digunakan untuk memantau fasilitas yang ada di publik, energi, bahkan pengelolaan sampah yang ada di kota. Dengan keberadaan IoT tersebut, pemerintah dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat yang akan datang.

Pertanian

Dimasa depan, petani tidaklah sama dengan sekarang. Internet of Things dapat membantu dalam kegiatan pertanian seperti, memantau cuaca, tanah, cuaca, bahkan dapat mengendalikan traktor melalui smartphone.

Industri Otomotif

Dengan adanya Internet of Things, saat ini di beberapa negara maju mobil bisa mempunyai kemampuan autonomous driving. Tidak menutup kemungkinan dimasa depan terjadi pertukaran informasi antar mobil.

Tantangan yang dihadapi ?

Semua hal datang bisa saja memberikan sebuah tantangan. Tidak terkecuali dengan adanya Internet of Things yang hadir bukan tanpa tantangan, berbagai tantangan muncul dikarenakan hadirnya maupun implementasi dari teknologi tersebut.

Manusia tergantikan oleh mesin

Dengan hadirnya internet of things, robot akan semakin powerful dan memiliki kemungkinan untuk mengganti peran manusia. Hal ini akan menimbulkan kesenjangan pada masyarakat.

Keamanan data

Seperti dalam artikel 2050: Our Future, data merupakan aset yang sangat penting dalam bisnis. Data dapat diolah yang akan memberikan informasi bermanfaat kepada manusia maupun mesin itu sendiri.
Tentu saja, hal ini mengundang orang-orang untuk berusaha meretas data. Oleh sebab itu, keamanan data menjadi tantagan yang sangat berat di era revolusi industri 4.0.

Privasi dan Etika

Data mining yang berlebihan akan menimbulkan permasalahan privasi dan etika yang serius. Terutama pada internet of things yang digunakan memonitor lingkup personal.

Semisal, smart home yang menggunakan teknologi IoT. Fitur voice recognition secara terus menerus merekam percakapan yang ada di dalam ruangan, tentu saja tidak semua orang akan nyaman dengan hal tersebut.

Mahal

Untuk implementasi teknologi IoT perlu diakui masih mahal. Hal ini dibuktikan dengan kasus Tesla yang proses produksinya terlalu kompleks dikarenakan otomatisasi robot terlalu canggih. Hal ini berakibat biaya yang dikeluarkan Tesla sangatlah besar. Dan dalam menjalankan program Making Indonesia 4.0 pun Indonesia butuh triliunan rupiah untuk mengimplementasikannya di negara ini. (baca disini)

Kesimpulan

Tentu saja, saat ini kita sudah masuk kepada revolusi industri 4.0 yang jauh berbeda dari revolusi industri lainnya dan Internet of things berperan sebagai data miner dalam revolusi industri 4.0, hal ini menjadi unsur yang sangat penting disamping data processing. Perbedaan utama dibandingkan ketiga revolusi industri sebelumnya adalah penggunaan teknologi yang sangat terkini (cutting-edge tech) Teknologi tersebut merubah berbagai industri secara masif. Membuat semua industri menjadi data-driven atau berdasar dengan data.

Semua perkembangan teknologi ini menghadirkan tantangan-tantangan baru yang harus siap dihadapi oleh industri. Peluang IoT sebagai optimalisasi industri pun juga siap untuk dinikmati oleh industri. Tanpa adanya Internet of Things, revolusi industri 4.0 tidak akan terjadi dan demikian pula dengan program rancangan pemerintah "Making Indonesia 4.0".

Sumber:




0 komentar:

Posting Komentar